Sabtu, 31 Desember 2016

Setelah Melakukan Kesalahan Disusul dengan Kebaikan


عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ  [رواه الترمذي وقال حديث حسن وفي بعض النسخ حسن صحيح]
Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdurrahman, Mu’adz bin Jabal radhiyallahu anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik.” (H.R. Tirmidzi, ia telah berkata: Hadits ini hasan, pada lafazh lain hasan shahih)

Penjelasan :
Riwayat hidup Abu Dzar itu banyak. Ia masuk Islam ketika Rasulullah shallallahualaihi wa sallam masih di Makkah dan beliau menyuruhnya kembali kepada kaumnya. Namun ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyaksikan tekadnya untuk tinggal di Makkah bersama beliau, maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak mampu lagi mencegahnya.
Sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada Abu Dzar, “Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya.”
Hal ini sejalan dengan firman Allah, “Sesungguhnya segala amal kebajikan menghapus segala perbuatan dosa.” (Q.S. Hud : 114)
Sabda beliau, “Bergaullah sesama manusia dengan akhlak yang baik”, maksudnya bergaullah dengan manusia dengan cara-cara yang kamu merasa senang bila diperlakukan oleh mereka dengan cara seperti itu. Ketahuilah bahwa yang paling berat timbangannya di akhirat kelak adalah akhlak yang baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kamu dan yang paling dekat kepadaku posisinya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kamu.”
Akhlak yang baik adalah sifat para nabi, para rasul, dan orang-orang mukmin pilihan. Perbuatan buruk hendaklah tidak dibalas dengan keburukan, tetapi dimaafkan dan diampuni serta dibalas dengan kebaikan.

 (Dikutip dari kitab Syarhul Arba’iina Haditsan An-Nawawiyah, Ibnu Daqiqil Ied)

0 komentar:

Posting Komentar